soficita

Selasa, 21 November 2023

Reportase Jelajah Bareng ke Benteng Pendem Cilacap

Atallah : Senangnya Berkunjung ke Benteng Pendem bersama Teman-teman 





Halo guys!

Aku akan menceritakan tentang perjalanan Aku pada hari minggu lalu. Tepatnya tanggal 19 November 2023. Jadi pada pagi hari sekitar jam 06.00, Aku dan teman-teman pergi ke rumah bunda Lina karena kita semua mau pergi ke pantai. 

Aku dan teman-teman sudah berkumpul tepat waktu. Akhirnya odong-odong yang kami tunggu pun datang. Segera Aku dan teman-teman masuk dan memilih tempat duduk di dalam odong-odong. Di dalam perjalanan udaranya segar banget dan dingin. 

Singkat cerita, sesampainya di pantai kita semua turun dan berfoto di depan odong-odong. Setelah itu kita semua ke pinggir pantai, bermain dan berfoto-foto lagi. Di Teluk Penyu ini Aku dan temanku mencari kerang. 

Karena matahari semakin tinggi, cuaca juga jadi panas. Makanya setelah mencari kerang Aku dan temanku beristirahat mencari tempat yang teduh. Sambil istirahat kami mengambil bekal dan sarapan. Karena kita semua harus membawa bekal takutnya ada yang tidak sangu.

Aku dan temanku makan duluan  karena teman yg lainnya masih sibuk berfoto-foto di pantai. Tak lama, teman yang lain akhirnya menyusul kami beristirahat dan semua membuka bekal dan makan bersama.

Setelah selesai makan kita semua menuju ke benteng pendem karena sudah di buka. Kita pun masuk kedalam benteng pendem dan harus membayar tiket yang harganya Rp 7.500,-  per orang. Tapi bukan kita yang bayar. Yang beli tiket itu bunda Lina, karena bunda Lina baik sekali hehe.

Kemudian setelah bayar kita semua pun masuk kedalam benteng pendem. Dan kita semua melihat ada elang besar sekali. Elang itu seperti kelaparan jadi teman kita yg bernama Amira memberi ayam goreng untuk Elang tersebut. 

Setelah ngasih makan elang, kita lanjut jalan ke tempat selanjutnya. Kita semua melihat ada T-rex. Tapi T-rex-nya bohongan ya bukan yang asli, hehe.

Sesudah melihat T - rex dan berfoto-foto kita semua melanjutkan perjalanan melihat bangunan benteng. Setelah puas dan letih kita semua pun beristirahat. Kita pun menghabiskan  bekal makan dan minum yang kita bawa.

Di dalam Benteng ada juga play ground untuk bermain-main. Setelah puas bermain, kita mencari kelomang. Temanku yang bernama Fanny mendapatkan kelomang banyakkk banget. Karena banyak banget fanny pun membagi ke teman lain dan Aku juga kebagian. 

Setelah mencari kelomang kita pun beristirahat sebentar. Setelah beristirahat kita semua pun pulang karena sudah siang dan panas sekali. Didekat pintu keluar kami melihat ada ibu-ibu menjual barang-barang unik dan kita semua pun melihat-lihat dan juga beli.

Sesudah beli kita pun pulang. Sebelum pulang ke rumah, kami mampir ke kerkhof. Disana kita melihat sisa-sisa kuburan Belanda yang seperti tidak terawat. Setelah itu odong-odong membawa kita pulang.

_*SELESAI*_ 

Terimakasih bundaa udah ajak kita ke laut sama benteng pendem dan juga mampir ke kerkhof kita semua senang sekalii hehe πŸ˜ƒπŸ˜„

Atallah kelas 6 SD.


Cerita Amira : JALAN JALAN BERSAMA SOFICITA KE BENTENG PENDEM





Halo teman-teman semua, ini adalah pengalaman menulis reportase pertamaku.

Jadi pada hari minggu tanggal 19 November 2023, aku dan teman-teman les akan berwisata atau jalan-jalan ke BENTENG PENDEM. Untuk perjalanan kesana, aku dan teman-teman menaiki odong-odong. 

Selama perjalanan aku dan teman-temanku menikmati udara pagi yang sejuk dan pemandangan yang indah. Kami melintas diatas jembatan Kali Yasa, melihat pantai dan hiruk pikuk kota Cilacap di pagi hari. 

Setelah sampai kita berfoto bersama terlebih dahulu. Sebelum masuk ke benteng Pendem, aku dan teman-temanku sempat bermain ke pantai. 

Di pantai aku bermain pasir dan mencari-cari kerang yang indah. Lalu berfoto bersama sama lagi. Setelah selesai bermain di pantai, aku dan teman temanku pergi ketempat duduk untuk beristirahat dan makan bekal masing-masing untuk sarapan.

Aku makan ayam buatan mamaku yang enak sekali. Setelah selesai makan dan beristirahat aku dan teman temanku pun masuk ke benteng Pendem.

Oiya masuk ke benteng Pendem cuma seharga Rp 7.500,- doang loh, murah banget kan? Sesampainya didalam kawasan Benteng aku melihat-lihat sekeliling. Di sana ada jembatan merah dan banyak pepohonan. Lalu aku melihat ada burung elang. 

Bunda Lina pun menjelaskan tentang burung elang sebagai burung karnivora. Kita disuruh memperhatikan bentuk paruh dan cakarnya. Lalu kata bunda elang itu kelaparan. Akhirnya aku pun mengambil kotak bekal makanku dan memberikan ayam sisa makan aku tadi. Elang itu makan dengan lahap.

Setelah melihat burung elang kita semua pun melihat jenis-jenis tanaman yang ada di sana.  Bunda Lina juga menjelaskan tanaman-tanaman tersebut seperti materi pelajaran di sekolah.

Saat melanjutkan perjalanan aku juga melihat parit yg mengelilingi benteng. Di jalan, Aku juga melihat ada patung dinosaurus, ada patung T-REX dan brachiosaurus. Dan ternyata patung brachiosaurus itu didalamnya ada terowongan kecil. 

Setelah melihat patung Dinosaurus aku dan teman-temanku melanjutkan perjalanan lagi. Akhirnya kita semua sampai di benteng pertama. Benteng yang kita jumpai pertama itu merupakan ruang barak. 

Ternyata bangunan Benteng Pendem sangat lebar, panjang dan luas. Sebelum kita lanjut melihat-lihat lebih jauh dan mempelajarinya kita berfoto foto lagi. 

Lanjut berkeliling, akhirnya aku dan teman-temanku sampai di bangunan lain yaitu R. klinik, R. senjata, dan R. penjara. Aku pun melihat lihat ruangan-ruangan itu satu-persatu.

Lalu kita semua sudah lelah dan istirahat. Ada yang istirahat di bawah pohon karsem dan ada juga yang istirahat di tempat duduk yang tersedia. Sedangkan aku, aku membeli jajan di sana. Oiya disana ada warung juga, lho.

Setelah membeli jajan aku pun ikut istirahat dan makan. Karena penasaran, Aku, Atallah, Naifa, Ijam, Sulthon, dan Fanny masih ingin mengelilingi benteng Pendem. Akhirnya kita ber 6 pun jalan-jalan mengelilingi benteng Pendem sampai ke atas-atas. 

Ternyata di atas masih ada terowongan nya, lho. Kita ber-enam pun memasuki terowongan itu. Sebetulnya aku takut tapi penasaran. Tahu nggak sih kalian, ternyata didalam ruangan itu ada sumur dan aku tidak berani melihatnya. Aku takut sehingga aku lari sambil merem. Untungnya nggak kesandung deh! Hehe.

Setelah melewati terowongan yang ada di atas, kita ber 6 pun bingung mencari jalan untuk turun. Lalu kita ber 6 turun dengan cara yg berbeda-beda. Singkat cerita kita ber 6 sudah turun dari atas itu. Kalian tahu rasanya? Wow! Rasanya seruuu sekali. Deg-degan tapi menyenangkan.

Akhirnya kita ber-6 pun kembali ke tempat Bunda dan yg lainnya beristirahat. Ehhh tapi ada yg minta izin untuk mencari kelomang yang ada di parit belakang. Ternyata air disana tidak terlalu dalam jadi aku dan teman temanku pun nyeker di dalam air untuk mencari kelomang itu. 

Kelomang itu adalah binatang pantai seperti kerang yang biasa di jual dengan cangkang warna warni. Karena Benteng ini dekat pantai, jadinya banyak kelomang juga disini.

Setelah mencari-cari, ternyata aku hanya mendapatkan 2 kelomang saja. Tapi tidak apa-apa, yang penting dapat kan? Hehe. 

Kita semua pun kembali ke tempat istirahat. Karena aku masih merasa bosan aku melihat sekeliling ternyata ada rusa yg berkeliaran dimana-mana.  Rusa itu gemuk-gemuk dan juga ada yang memiliki anak yang sangat lucu. Lalu Naifa dan Atallah mengajakku bermain perosotan dan ayunan sambil berlari lari.

Saking senangnya, tak sadar sepatu ku jebol tapi aku tak peduli, haha. Aku terus bermain dan berlari-lari mengelilingi benteng Pendem sampai ke atas-atas. Setelah aku capek aku pun beristirahat dan main ayunan di bawah pohon.

Bunda pun memanggilku dan yang lain untuk membuat vidio. Setelah semuanya puas kita semua pun membereskan barang masing-masing, setelah selesai kita semua pun bersiap untuk pulang.

Sebelum pulang kita semua mengunjungi kerkhof (kuburan orang Belanda) yang tidak jauh dari situ. Setelah selesai kita melanjutkan perjalanan pulangggggg.

SEKIAN CERITA DARI SAYA, 
TERIMA KASIH.

Amira Apta Cardelia. A KLS 6 sdn 01

Secuil kisah Latifah : Jalan jalan ke benteng pendem



Hari minggu tanggal 19 November 2023 bersama teman-teman Naik odong-odong. Di sana aku pergi ke benteng pendem di sana aku pergi kelaut aku berfoto-foto disana aku lihat cangkang kerang lalu disana aku lihat elang disana aku lihat rusa lalu disana aku ke ruang senjata. Tamat.

Latifah - kelas 6 SD 02


Kisah Fanny : Bertualang ke Benteng Pendem bersama Taman Soficita



Hai guysss!

Jadi nih pada suatu hari, tepatnya selasa di bulan Oktober 2023
aku dan teman-teman les merencanakan untuk pergi ke benteng pendem. Ide ini muncul setelah kami naik odong-odong keliling kampung. Jadi kami memikirkan ide untuk bertualang bersama teman lainnya.

Benteng pendem berada di cilacap selatan, tepatnya di depan pantai teluk penyu.

Setelah merencanakan perjalanan, akhirnya kita menabung untuk biaya perjalanan. Dan tepat di hari
Minggu 19 November 2023, kita berangkat ke benteng pendem. Dan sesuai rencana kendaraan yang kita naiki adalah odong-odong.

Saat kita sudah sampai di benteng pendem, ternyata belum di buka loket tiketnya. Iya, itu karena kita datang terlalu pagi. Akhirnya kita memutuskan untuk bermain di pantai.

Saat pukul 08:36 wib, kita memasuki area benteng pendem. Tahu nggak kalau kita disambut oleh burung elang yang gagah, tapi sepertinya burung itu kelaparan.

Kemudian kita jalan lagi menelusuri benteng pendem dan melihat patung dinosaurus. Tak lupa kita berfoto di depan patung dinosaurus. Dari situ kita di beri pemandangan sebuah parit yang dibuat oleh Belanda.

Kita lanjut jalan-jalannya sampai di tempat bangunan bersejarah. Ternyata ada banyak ruangan seperti ruang klinik, penjara, senjata, terowongan dan lain lain.

Kita dijelaskan mengenai sejarah yang ada oleh Bunda Lina guru les kita. Benteng pendem memiliki daerah yang luas, sehingga banyak sekali tempat untuk beristirahat. Saat kita semua ber istirahat, guru les kita mengizinkan kita untuk berjalan-jalan mengelilingi daerah di dalam benteng pendem.

Pesannya, jangan terlalu jauh saat berkeliling, kita mengiyakan perintah guru les kita. Teman-teman yang lain berinisiatif untuk mencari kelomang di sekitar daerah terowongan.

Ternyata di sana terdapat banyak sekali kelomang, keong, kerang dan beberapa ikan. Karena wilayah ini kan dekat dengan pantai yang merupakan habitat binatang itu. 

Setelah kita semua mendapatkan 
Kelomang, semua nya pun kembali ke tempat beristirahat sebelumnya. Setelah semua kembali ke tempat beristirahat, guru les kita mengajak untuk membuat vidio seperti untuk di posting di sosial media seperti tiktok. Sebelumnya kita mencuci tangan masing-masing dulu biar bersih. Baru kemudian membuat vidio.

Setelah membuat vidio, kita beristirahat sekitar 40 menitan. Lalu guru les kita mengajak untuk pulang, dan kita menyetujuinya. Saat menuju pintu keluar, kita melihat ada toko-toko yang di penuhi dengan hasil kerajinan orang di sana. Barang yang dijual adalah barang kerajinan yang terbuat dari hewan laut.

Teman-teman tertarik dengan hasil kerajinan pemilik toko dan membelinya. Ada banyak jenis kerajinan di sana, ada patung kelinci, anjing, ayam, landak dan hiasan lainnya yang terbuat dari cangkang kerang dan kelomang.

Setelah aku membeli kerajinan tersebut, aku duduk di bawah pohon yang sejuk, saat aku hendak berdiri, teman-teman sudah selesai membeli hiasan. Kita keluar dari benteng pendem dan kita lari-lari di halaman depan benteng pendem menuju odong-odong. Begitu kita masuk ke odong-odong, aku meminta ke guru les untuk pergi ke makam kerkhof.

Beruntung pak supir bersedia untuk mampir ke makam kerkhof. Di sana kita melihat makam Theresia Von Lutzow, dia adalah tokoh penulis dunia yang meninggal di cilacap dan Toontje Poland kolonel Belanda.




Sehabis dari Kerkhof itu kita pulang bersama. Kita semua tertawa bahagia di odong-odong, kita puas bertualang di hari minggu ini.

Sekian cerita dari saya
Terimakasih sudah membacaπŸ£πŸ’—πŸŒ·

Fanny - kelas 6 SD 01

4 cerita tersebut ditulis anak-anak Soficita setelah mengikuti outing class ke Benteng Pendem Cilacap.

Jelajah Taman Soficita Edisi Eksplor Benteng Pendem

Sulthon : Bertualang di Benteng Pendem



Halo guys! Hari ini adalah hari Minggu yang menyenangkan. Kita semua jalan-jalan ke Benteng Pendem naik odong-odong. Setelah sampai di pantai kita main sebentar dan foto bersama.

Setelah itu kami semua membuka bekal masing-masing dan sarapan. Setelah sarapan semuanya masuk ke Benteng Pendem.

Di sana ada burung elang. Semuanya melihat burung elang dan jenis-jenis tanaman. Lalu kami berjalan sambil melihat-lihat bangunan benteng lalu berfoto-foto lagi. Teman-temanku ada yang bermain ayunan dan duduk-duduk. Lalu kata Bunda semua boleh main dan cari kelomang. Teman-temanku dapat banyak dan kita semua juga melihat ikan.

Lalu kata Bunda sudah saatnya pulang.

Sekian ceritaku.

Sulthon saat ini kelas 2 MI.

Cerita Aqeela: Jalan-jalan ke Benteng Pendem Cilacap



Pada Minggu yang cerah ini, aku pergi ke Benteng Pendem bersama teman-teman. Kami pergi kesana naik odong-odong. Seru banget deh!

Sekitar jam 07.00 lebih aku dan yang lain sampai di Teluk Penyu. Kita tidak langsung masuk ke Benteng karena tiketnya belum buka. Makanya kita mampir dulu main di pantai.

Di pantai, aku dan teman-temanku jalan-jalan cari kerang dan kepiting kecil. Tapi, karena cuaca makin panas, akhirnya aku memutuskan untuk berteduh di tempat yang lebih teduh dan makan jajan.

Pada saat makan jajanan, kita lihat tiket Benteng Pendem sudah buka. Jadi semuanya segera bergegas menuju Benteng Pendem Cilacap.

Setelah masuk, kita melihat ada burung elang di kandang. Elangnya besar, paruhnya tajam dan kakinya menakutkan.

Kemudian kami jalan kembali dan melihat ada patung dinosaurus. Setelah itu kami jalan ke bangunan Benteng. Benteng pertama yang kita jumpai adalah ruang barak. Ruang-ruang lain yang ada di Benteng Pendem antara lain ruang klinik, ruang senjata, ruang penjara dan lainnya.

Lalu setelah puas berkeliling kami beristirahat. Kami duduk di bawah pohon yang rindang. Setelah bosan, aki kemudian ikut teman yang lain mencari kelomang dan mendapatkan 6 ekor.

Saat bersantai lagi, tiba-tiba ada beberapa ekor rusa yang bebas berkeliaran. Senang rasanya bisa melihat rusa dari dekat. Tubuhnya gemuk-gemuk memakan rumput di sekitar Benteng.

Setelah hari semakin panas, kami memutuskan untuk pulang. Dari Benteng Pendem kami mampir ke Kerkhof (kuburan Belanda) yang tidak jauh lokasinya. Kami mengunjungi makam penulis perempuan yaitu Theresia Von Lutzow dan makam kolonel Toontje Poland. Kemudia kami pulang.

Tamat.

Aqeela - Kelas 6 SD

Benteng Pendem dan Makam Belanda



Halo guys.

Hari ini tepatnya hari minggu, aku dan teman teman les pergi jalan jalan ke benteng pendem. Kami jalan-jalan naik odong odong. 

Tapi kita berangkatnya terlalu pagi,  jadi saat sampai Benteng Pendem-nya belum buka deh. Akhirnya kita mampir dulu ke pantai. Di pantai, kita mencari kerang dan bermain-main sebentar. 

Hingga waktu tak terasa sudah berlalu, dan benteng pendem nya sudah buka. Lalu kita masuk di sana dan suasana masih sepi. Kemudian kita jalan-jalan sambil belajar tentang sejarah.

Karena sudah capek, akhirnya kami semua beristirahat. Di sana ternyata banyak mainan, tapi sayang ada beberapa yang udah rusak. Jadi tidak semua mainan bisa dinaikin deh. 

Setelah hilang rasa capeknya, kami melanjutkan jalan-jalan. Tetapi tidak semua ikut jalan karena masih merasa capek dan memilih beristirahat. 

Beberapa anak bebas bermain kesana-kemari. Ada yang mencari kelomang di dalam air, main ayunan, naik pagar besi, dan ada juga yang bermain seluncuran. 

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Ternyata waktu sudah menunjukkan jam 12.00 jadi kita bersiap untuk pulang. Tapi sebelum pulang, kita mampir ke kerkhof yaitu kuburan orang belanda. Di sana ada makam tokoh penulis dunia, dia seorang perempuan yang bernama Therese Von Lutzow. Selain itu ada juga makam tokoh perwira yang bernama Toontje Poland.

Setelah itu kita pulang naik odong-odong. Semua bergembira dan ingin balik lagi ke sana.

Tamat.

Naifa - Kelas 6 SD


Senangnya Pergi ke Benteng Pendem Cilacap




Beberapa waktu lalu, Mba Lina berencana mengajak kami untuk jalan-jalan bersama ke Benteng Pendem Cilacap. Kami kesana bersama teman les yang lain naik odong-odong yang biasa lewat di desa kami.

Tibalah di hari yang kami nantikan. Tepatnya hari Minggu tanggal 19 November 2023. Kami berangkat dari Taman Soficita pagi sekitar jam 06.30 WIB. Dan kami tiba di depan Benteng Pendem sekitar jam 08.00 kurang.

Karena Benteng belum buka, kami punya kesempatan untuk bermain sebentar di pantai Teluk Penyu. Kami menikmati suasana pantai dan berfoto-foto bersama teman yang lain. Kami juga sempat bersarapan membuka bekal kami.

Setelah itu,kami masuk ke Benteng Pendem, dan untuk masuk kesana bayar tiket sebesar Rp 7.500,-. Setelah kami melewati gapura Benteng Pendem dan memasuki area Benteng kami disambut seekor Elang di kandang.

Oiya, burung Elang merupakan burung karnivora yaitu pemakan daging. Ciri-cirinya memiliki paruh lancip untuk mencabik-cabik mangsa dan mempunyai sepasang kaki pencakar untuk mencengkeram.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan dan disambut oleh patung-patung dinosaurus. Dan disebelah kiri jalan masuk kita melihat parit yang mengelilingi Benteng.

Seperti di Benteng Belanda yang lain, disini juga ada parit yang menjadi ciri khas Benteng pertahanan. Bangunan pertama yang kami jumpai adalah ruang barak. Ruang barak merupakan bangunan untuk peristirahatan. Ruangannya cukup luas. Terdapat 14 ruangan dengan pintu lebar dan sepasang jendela di kanan dan kirinya.

Ruangan lain yang ada di Benteng antara lain ruang pengobatan/klinik, gudang senjata, dan ruang penjara. Selain itu ruangannya banyak lorong-lorong dan terowongan. Sebetulnya aku penasaran ingin masuk, tapi takut karena tempatnya gelap.

Setelah melihat bangunan-bangunan, kami melihat ada taman bermain. Ada beberapa ayunan, jungkat jungkit, perosotan dan ada penjual jajanan dan minuman juga disana. Kami nyaman beristirahat sambil menghabiskan bekal kami.

Oiya, kami juga melihat Menjangan atau rusa yang bebas berkeliaran. Menjangan merupakan sebutan untuk rusa oleh sebagian orang Jawa.

Disana kami bebas bermain. Beberapa teman melihat ikan dan kelomang. Temanku ada yang menangkap kelomang itu dan dibawa pulang.

Setelah puas dan hari yang sudah semakin siang, kami bersiap pulang. Saat menuju pintu keluar, kami melewati jembatan di atas parit. Dibawahnya ada anak-anak yang berenang meminta uang pada pengunjung untuk dilemparkan ke parit.

Di dekat pintu keluar, ada beberapa toko yang menjual kerajinan dari kulit hewan laut seperti kerang. Kerajinan yang dijual antara lain gelang, gantungan kunci, hiasan rumah dan lainnya. Beberapa temanku membelinya untuk oleh-oleh.

Di luar, odong-odong kami sudah menunggu. Dan sebelum pulang, kami mampir dulu ke makam Belanda. Namun, kuburan Belanda itu tidak beraturan lagi karena tercampur kuburan baru milik orang lokal.

Di kuburan Belanda itu, aku mengunjungi makam tertua milik penulis perempuan. Ia adalah Theresia Von Lutzow.

Itu saja yang bisa aku ceritakan teman-teman. Terimakasih yang sudah mau membaca. Dan terimakasih juga untuk Mba Lina yang sudah mengajak kami mengunjungi tempat bersejarah.

Benteng Pendem: Jl. Benteng Sentolo Kawat, Cilacap Selatan, Cilacap Jawa Tengah
Harga tiket masuk : Rp 7.500,- per orang

Kanzilah Nur AF - Kelas 6 MI


Selasa, 16 April 2013

Aku : Orang Jawa yang Tak Tahu Jawa

Miris sekali dengan judulnya, orang Jawa yang tak tahu Jawa.

Beberapa waktu lalu, aku sempet ngobrol ngalor ngidul bareng sahabat Gin tentang pendidikan. Sebetulnya ini tema obrolan yang nggak ada habisnya. Carut marutnya pendidikan, dibahas, diurai, dipikirkan ataupun mau diapain juga begitu-begitu saja. Bahkan banyak banget hal yang sebetulnya ingin kutuliskan, nyatanya nggak jadi-jadi juga.

Suatu kali si mamang ini bercerita tentang hal yang membuatnya tertarik untuk dipelajari lebih mendalam. Katanya, dia banyak mengamati orang-orang tua. Kecerdasan orang jaman dulu dengan kini sangat jauh berbeda. Menurutnya lagi, dia sering terpesona dengan kemampuan orang-orang tua dalam melakukan pekerjaan, menganalisis, memperhitungkan sesuatu dan sebagainya. Padahal orang-orang tua tersebut tidak sekolah tinggi-tinggi. Menghitung kebutuhan bahan baku bangunan, ukuran dan biaya pembuatan rumah misalnya, tak perlu banyak waktu, hanya segini, segini, dan segini, ketemu totalnya. Tanpa corat caret, tanpa kalkulator, pokoknya tanpa alat bantu apapun dengan mudah diselesaikan. Padahal hanya lulusan SR (Sekolah Rakyat).

Memang, pengalaman pasti sangat berpengaruh. Tapi, bisa jadi memang proses pembelajaran jaman dulu juga memberikan pengaruh besar. Jaman dahulu, menulis di atas sabak dan setelah selesai pelajaran sabak dibersihkan. Bagaimana murid tetap bisa mengerti materi yang telah diajarkan. Coba tanyakan sama simbah-simbah jaman dulu bagaimana menghitung luas atau volume tabung? aku yakin mereka masih mengingatnya. Dan hal inilah yang menarik untuk dipelajari lebih mendalam. Kumpulkan saja cerita-cerita para orang tua tentang SR dan mungkin dapat banyak pelajaran.


Sanrusdi.

Aku memanggilnya Mbah Bau Rusdi. Beliau saat ini adalah orang tersepuh atau paling tua di dusun kami. Saat ini berumur 84 Tahun. Dipanggil mbah bau karena semasa mudanya menjabat sebagai kepala dusun (bau). Yang menarik dari simbah ini menurutku karena orangnya rame, seru, lucu. Demen mendongeng, meskipun cerita-ceritanya agak serem tapi selalu bikin penasaran. Maklum orang jaman dulu, banyak tirakatnya, banyak ilmunya dan banyak jimatnya. Dari cerita klenik, jaman perjuangan, jaman pki dan cerita-cerita tempat angker di dusun kami tentunya.

Saat pulang ke Cilacap kemarin, sempat ketemu di warung dan ngobrol-ngobrol dengan mbah Rusdi. Kondisi fisiknya memang sudah tak sekuat dulu tapi kalau soal ngobrol masih bersemangat dan antusias. Nah, inilah kesempatan untuk memeperoleh cerita sekolah jaman SR dulu.

Jaman SR dulu, tidak ada bapak guru, kita semua memanggil guru dengan sebutan ‘Ndoro’. Guru itu para priyayi. Pakaiannya, pakaian jawa dengan tapih kain jarik dengan wiron tatan. Lalu hal yang dipelajari selama tiga tahun di SR, mbah Rusdi cerita begini, kelas 1 dan 2 tidak pernah diajarkan menulis huruf latin (alphabet) melainkan menulis dengan aksara jawa dan belajar berhitung. Di kelas 3 baru diajarkan menulis dengan huruf latin.

Mbah Rusdi juga bercerita bagaimana anak-anak bersemangat di pagi hari memberihkan sabak dengan kain yang dibasahi. Bersih, dan siap untuk memperoleh pelajaran baru setiap harinya. Waow, lalu bagaimana anak-anak mengerti tentang pembelajaran jika tak ada lagi bahan atau banyaknya catatan. Mbah Rusdi hanya bilang, karena kita memahami apa yang ndoro ajarkan.

Mbah Rusdi Menulis Aksara Jawa
Mbah Rusdi Menulis Aksara Jawa

Hasil Tulisan Mbah Rusdi
Hasil Tulisan Mbah Rusdi

Terpesona aku sama tulisan rapi yang tak bisa kubaca itu. Miris. Aku, asli Jawa tak mengenal aksara Jawa. Asli Jawa belepotan ngomong bahasa Jawa kromo. Bukan hanya aku, masih banyak bahkan sangat banyak generasi muda Jawa yang tak mengerti Jawa. Hiyaaaaaaaaayyyyy… Olala, lalu bagaimana generasi Jawa mendatang?

cilacap | 8 mei 2012