Membunuh waktu yang paling menyenangkan adalah dengan memancing.
Anak-anak kelar UAS (Ujian Akhir Semester), saatnya bersenang-senang setelah semingguan bosan. Isinya soal-soal saja. Alhamdulillah khusus yang kelas kecil semua juara. Nafis, Adit, Marsya dan Nisa semua jempol. Meskipun Nisa sementara libur dari kegiatan #soficita.
Libur kenaikan kelas Juli kemarin, anak-anak jalan ke peternakan kambing Etawa. Semua suka ,apalagi saat di atas bukit. Makan bersama, menggambar dan melihat pemandangan indah.Menyenangkan.
Semua minta jalan-jalan. Ke gunung Tugel? ah... kejauhan dan beresiko, kalau terjadi apa-apa bagaimana? Ya sudah ke curug Mandala? itu juga kejauhan. Nanti kalau capek ngayuh sepeda bagaimana? (Mba Lina banyak alasan!). Dan anak-anak kecewa.
Musim apa sekarang? Yess... musim penghujan, sungai-sungai yang kemarin mengering mulai dialiri air, itu tandanya tiba saatnya bersenang-senang tanpa perlu pergi jauh dan beresiko. Kita memancing. Mulai berencana, kapan dan bagaimana agar memancing di pinggir kali ini bisa menyenangkan. Hei... tak perlu desain, gampang saja, dampingi anak-anak bermain, biarkan mereka berekspresi, jangan dibatasi, dan semuanya akan menyenangkan!
Joran dari bilah bambu. Mata kail dengan harga 500 perak per biji. Ambil pacul dan cangkul tanah sekitar rumah untuk ambil cacing untuk umpan. Ada juga dengan laron tangkapan sendiri tadi malam.Meskipun cuma dapat ikan Kathing (seperti lele kecil biasa terdapat di sungai-sungai kecil atau sawah-sawah di daerah sini) tak apa. Yang penting umpan di sambar dan dapat ikan.
Joran dari bilah bambu |
Laron |
Wadah Cacing |
Semua senang. Dan tugas anak-anak, ceritakan kegiatan memancing ini sama mba Lina lewat surat rahasia (cerita dalam bentuk tulisan).
---------------------------------------------------------
Surat Rahasia Nafis.
Memancing Bersama-sama temanSoficita
Hari senin yang lalu aku dan teman-teman merencanakan memancing. Kalau memancingnya dapat ikan paling banyak mendapat hadiah buku.
Tadi malam aku menangkap laron untuk umpan memancing. Aku tidak punya bambu untuk membuat pancing seperti teman-teman. Aku mengambil pancing dari toko rumahku.
Marsya dan mas Riki kerumahku. Kami berangkat bersama kerumah mba Lina. Sambil menunggu teman-teman mas Riki membuat pancing untuk mba Lina. Delpi juga membuat pancing tapi tidak bisa. Bambunya jadi buat tombak-tombakan.
Pertama memancing di kali Ciwuntu. Tempatnya tidak bagus banyak pohon bambu di pinggir kali. Adit melihat ada ular. Kata mba Lina di pohon bambu biasanya buat sarang ular. Kami pun pindah di belakang rumah pak Mungawam.
Adit mendapat ikan patin mini. Yang lain juga dapat ikan hanya aku dan Delpi yang tidak dapat ikan. Sudah jam 04.05 kami pulang ke rumah mba Lina dan pulang kerumah masing-masing.
Ceritaku, Nafis.
Surat Rahasia Adit.
Memancing dapat Hadiah Buku.
hari ini aku senang sekali. Akhirnya aku dan teman-teman soficita pergi memancing bersama. Aku membawa pancing buatan embah kakung.
Setelah di rumah emba Lina, nafis dan Marsya sudah sampai duluan. Mba Lina kepengin pancing dari bambu terus dibuatin sama mas Riki. delpi lupa membawa pancing dan dia ikut-ikutan membuat pancing tapi gagal. Anak-anak perempuan kerjanya berisik terus.
Kami berangkat ke kali Ciwuntu. disana aku melihat ular. Tempat memancingnya juga sulit karena banyak pohon bambu di pinggir kali. Kemudian kami pindah di kali Ciledug.
Horeeee aku dapat ikan duluan. Ikannya kecil-kecil tapi kami tetap suka. Apalagi aku dapat hadiah buku dari emba Lina. Kapan-kapan aku ingin pergi memancing bersama lagi.
Itulah ceritaku, Adit.
Surat Rahasia Marsya.
Memancing
Pulang sekolah aku pulang terburu-buru karena aku tidak sabar mau memancing. Aku dan mas Riki mencari cacing untuk umpan. Sebetulnya aku sudah menangkap laron tapi mati dan busuk.
Aku dan mas Riki nyamper ke rumah Nafis. Kami semua bersepeda. Mas Riki di suruh membuat pancing oleh mba Lina.
Kami berangkat ke kali Ciwuntu berjalan kaki. Disana tempatnya tidak enak. Akhirnya kami pindah ke kali Ciledug. Kami berlari-lari lewat sawah.
Aku senang sekali. Banyak ikan tetapi ikannya kecil-kecil. Aku mencoba ternyata aku dapat satu. Aku coba lagi dapat satu lagi. Aku dapat dua ikan seperti Adit. Akhirnya aku dan Adit mendapat hadiah buku.
Ceritaku, Marsya.
---------------------------------------------------------
Riki sibuk buat pancing, jago dia lho... |
Mancing nyemplung kali, kalu ini ya? haha! |
Mancingnya Keroyokan ^^ |
Adit juaranya, dengan pancing buatan embah kakungnya ^^ |
Sementara baru tiga surat rahasia yang dikirim. Seru kan?
s o f i c i t a
waw...siapa yg ngajarin mereka mancing?
BalasHapusom nggak perlu diajarin, kita semua kan produk asli/anak kampung... dan kita ini hebat-hebat. Mau adu panjat pohon? mau adu main layangan? hehe :D
BalasHapus